Berdasarkan bagan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan semakin pesatnya perkembangan modernisasi, globalisasi, IPTEK, dan Sekularisasi di Indonesia saat ini akan memberikan pengaruh negatif terhadap sikap masyarakat Indonesia seperti timbulnya sifat Egois, Individualis, Materialis, Sekuler, Hedonis, Krisis akhlak, dan banyak masyarakat yang menggunakan agama sebagai simbol belaka.
Pada saat ini, arus globalisasi, modernisasi, IPTEK, dan Sekularisasi dengan mudah masuk ke negara kita, dan dengan mudah pula mengubah sikap masyarakat Indonesia yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Misalnya, dengan pesatnya kemajuan IPTEK yang masuk ke Indonesia seperti munculnya teknologi internet, banyak masyarakat Indonesia khususnya para pelajar yang menyalahgunakan pemanfaatan internet seperti membuka situs-situs yang diperuntukkan bagi orang dewasa. Akibatnya, banyak para remaja yang krisis akhlak.
Maka dari itu, untuk menghadapi era globalisasi yang semakin pesat pada saat ini kita perlu mengubah pola berpikir kita agar tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak selaras dengan norma-norma sosial. Kita harus tetap mempertahankan eksistensi budaya timur dan menghilangkan budaya kebaratan (westernisasi) yang akan mengubah sikap masyarakat kita.
Salah satu cara untuk bisa menghadapi era globalisasi yaitu dengan memelihara IQ, EQ, dan SQ kita atau dalam arti lain yaitu dengan cara peningkatan SDM masyarakat Indonesia supaya mereka siap menghadapi era globalisasi dan bisa memilah dan memilih mana komponen globalisasi yang harus diambil dan mana komponen globalisasi yang harus kita buang supaya tidak memberikan dampak bagi masyarakat Indonesia.
